Liputanmadura.com (Surabaya) Jawa Timur – Dalam forum Musyawarah Luar Biasa yang digelar secara nasional, Bung Taufik resmi terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Madura Asli (MADAS). Pemilihan yang berlangsung secara aklamasi ini dihadiri oleh para Ketua DPC dan DPAC dari berbagai wilayah di Indonesia. Terpilihnya Bung Taufik secara bulat menandai kelanjutan estafet kepemimpinan dari almarhum Haji Berlian yang wafat tujuh bulan lalu.
Acara berlangsung khidmat namun penuh semangat perjuangan. Turut hadir keluarga besar almarhum Haji Berlian, termasuk sang istri yang memberikan dukungan moral kepada Bung Taufik.
“Kami percaya Bung Taufik bisa melanjutkan cita-cita almarhum. Semangat perjuangan ini harus terus hidup untuk masyarakat Madura,” ujar istri almarhum dalam sambutannya, disambut haru oleh peserta musyawarah.Kamis, 07/08/2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum MADAS, Bung Taufik menyampaikan apresiasi dan tekad kuat untuk membangun organisasi yang lebih baik.
“Ini adalah tanggung jawab yang sangat besar. Saya tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus bergandengan tangan, bersama-sama mewujudkan MADAS sebagai organisasi yang lebih modern, profesional, dan bermanfaat nyata bagi masyarakat Madura di manapun berada,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rencana untuk melakukan restrukturisasi organisasi dan pembaruan sistem administrasi internal.
“Kita akan benahi manajemen internal. MADAS harus tertib, transparan, dan akuntabel agar lebih dipercaya publik dan mitra strategis,” ujar Bung Taufik, sambil menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.
Forum Musyawarah Luar Biasa tersebut ditutup dengan semangat kebersamaan dan optimisme tinggi. Para peserta mengungkapkan harapan besar agar di bawah kepemimpinan Bung Taufik, MADAS mampu menjadi wadah yang kokoh dan inklusif, serta memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat Madura di seluruh penjuru tanah air.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura