Stigma dan Keterbatasan Akses Kesehatan: Tantangan Penanggulangan Kusta di Sampang

- Penulis

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Liputanmadura.com (Sampang) – Kabupaten Sampang, Madura, kembali menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan penyakit kusta. Data terbaru dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang menunjukkan lonjakan kasus yang mengkhawatirkan. Kamis, 10/07/2025.

Sebanyak 85 kasus baru ditemukan hanya dalam enam bulan terakhir hingga pertengahan Juli 2025. Angka ini menjadi sorotan mengingat sebelumnya Sampang sempat mencatat keberhasilan dalam menekan prevalensi kusta.

Pada tahun 2014, prevalensi kusta di Sampang mencapai 4,81 per 10.000 penduduk. Berkat upaya intensif, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 1,83 pada tahun 2021. Namun, tren positif ini terhenti pada tahun 2024, dengan prevalensi kembali meningkat menjadi 2,27 per 10.000 penduduk. Lonjakan 85 kasus baru dalam waktu singkat menunjukkan adanya penyebaran aktif penyakit ini di masyarakat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Stigma sosial terhadap penderita kusta masih menjadi kendala utama. Banyak penderita enggan memeriksakan diri atau mencari pengobatan karena takut dikucilkan oleh masyarakat. Hal ini menyebabkan banyak kasus terlambat terdeteksi dan ditangani, sehingga berdampak pada peningkatan risiko disabilitas.

“Keterbatasan tenaga kesehatan di lapangan juga menjadi faktor penghambat dalam upaya pelacakan dan deteksi dini kasus kusta, ” terangnya.

Dari 85 kasus baru tersebut, dua di antaranya adalah anak-anak, dan dua lainnya telah mengalami disabilitas tingkat dua akibat keterlambatan penanganan. Hal ini menjadi perhatian serius karena menunjukkan pentingnya deteksi dini dan pengobatan segera.

Kepala Dinkes KB Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, mengungkapkan keprihatinannya. “Lonjakan kasus ini menjadi alarm bagi kita semua,” ujarnya. “Stigma sosial masih menjadi kendala utama, banyak penderita yang takut atau malu untuk memeriksakan diri.”tambahnya.

Dinkes KB Sampang berencana meningkatkan upaya sosialisasi dan deteksi dini kusta di masyarakat. Mereka juga akan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, untuk mengatasi stigma dan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi penderita kusta.

“Total kumulatif kasus kusta di Sampang sejak tahun 2014 mencapai 486 kasus, ” pungkasnya.

(Md).

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel liputanmadura.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Kecamatan Tambelangan Gelar Rakor PKG Sekolah dan Percepatan Eliminasi Kusta 
Mentri Kesehatan RI Turun Ke Sampang Tinjau RSUD dr. Muhammad Zyn
RSMZ Sampang 3 Kali Juara Ajang HIPGABI, Salman Alfarisi : Syukur Alhamdulillah
Keseriusan Bupati Sampang Layanan Kesehatan Masyarakat di Utamakan
GAWAT Jalin Kemitraan dengan Klinik Pratama Bunda Maharani
UPTD Puskesmas Tambelangan Apel Pagi Meningkatkan Pelayanan Yang Optimal 
GAWAT dan Puskesmas Tambelangan Berkomitmen Untuk Meningkatkan Pelayanan Masyarakat
Polsek Pangarengan Jaga Kebugaran Olahraga Bersama Forkopimcam 
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 23 Juli 2025 - 03:18 WIB

Pemerintah Kecamatan Tambelangan Gelar Rakor PKG Sekolah dan Percepatan Eliminasi Kusta 

Kamis, 10 Juli 2025 - 07:45 WIB

Stigma dan Keterbatasan Akses Kesehatan: Tantangan Penanggulangan Kusta di Sampang

Rabu, 9 Juli 2025 - 02:17 WIB

Mentri Kesehatan RI Turun Ke Sampang Tinjau RSUD dr. Muhammad Zyn

Minggu, 29 Juni 2025 - 07:32 WIB

RSMZ Sampang 3 Kali Juara Ajang HIPGABI, Salman Alfarisi : Syukur Alhamdulillah

Rabu, 18 Juni 2025 - 10:23 WIB

Keseriusan Bupati Sampang Layanan Kesehatan Masyarakat di Utamakan

Berita Terbaru

Jakarta

Pajak Kripto Dirombak: Peluang atau Tantangan bagi Industri?

Kamis, 31 Jul 2025 - 11:02 WIB