Skandal Garam Sampang: PT Garam di Duga Lindungi Monopoli dan Ketidakadilan

- Penulis

Selasa, 15 Juli 2025 - 11:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Puluhan aktifis yang mengatas namakan Aliansi masyarakat dan peduli Sampang (Ampas), menggelar demonstrasi di depan kantor PT Garam. Aksi ini dipicu oleh dugaan praktik monopoli lahan dan ketidaktransparanan pengelolaan lahan garam oleh perusahaan tersebut. Disitu Ampas mewakili para petani Garam menuntut agar lahan seluas sekitar 16.000 hektar dikembalikan kepada masyarakat untuk dikelola secara langsung.

Menurutnya, para petani garam (Pribumi ) sendiri sudah terlalu lama dirugikan “Mereka menyewa lahan dari PT Garam, lalu menyewakan lagi kepada keluarganya sendiri, tetapi hanya dikelola oleh satu atau dua orang saja,” ungkap Agus selaku ketua orator

Agus juga menjelaskan dugaan monopoli tersebut. para petani hanya dipekerjakan, bukan diberi kesempatan untuk mengelola lahan. Ini sangat tidak adil.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu tuntutan utama adalah pengembalian lahan seluas sekitar 16.000 hektar kepada masyarakat Pengarengan.

“Ini bukan hanya soal lahan, ini soal keadilan dan kesejahteraan kami. kami menuntut transparansi penuh dalam pengelolaan lahan dan penggunaan dana, ” terangnya.

Aksi demonstrasi diakhiri dengan penyerahan tuntutan kepada perwakilan PT Garam. Namun, ketidakhadiran direktur PT Garam dalam pertemuan tersebut memicu kekecewaan besar.

“Kami sangat kecewa! Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar, ” ancam Agus menunjukkan tekad untuk para petani garam untuk memperjuangkan hak-hak para petani garam.

Menanggapi demonstrasi tersebut, Manager Corporate Communication PT Garam, Miftahul Arifin, menyatakan, PT Garam mengapresiasi aksi Ampas sebagai bentuk kontrol sosial.

Arifin menjelaskan bahwa skema sewa lahan sudah dihapus dan PT Garam kini fokus pada peningkatan produksi garam untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ia membantah tudingan monopoli dan eksploitasi petani.

“Kami adalah BUMN, dan pengelolaan aset mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.

Arifin menambahkan, peningkatan produksi garam ini mengharuskan PT Garam untuk mencari lahan-lahan yang produktif. Salah satu area yang menjadi target adalah pergaraman Sampang.

Kami berupaya mengoptimalkan produksi garam di Sampang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas.

“PT Garam menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan produksi garam demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor, ” pungkasnya.

Penulis : Mohdi Alvaro

Editor : Admin LM

Sumber Berita: Liputan Madura

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel liputanmadura.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Atap Rumah Roboh Saat Tidur, Pemilik Rumah : Berharap Perhatian dari Pemerintah Sampang
Hanggara Pratama Nahkodai PWI Kabupaten Sampang 2025 – 2028
TP PKK Kabupaten Sampang Evaluasi 10 Program Pokok PKK Kecamatan Jrengik, Sejahtera, Sehat, Mandiri dan Bahagia
Pemuda Remaja Paobawang Kompak Bakti Sosial 
GAWAT Sambut Camat Baru Bawa Perubahan
Sebanyak 65, Bupati Sampang Rotasi Mutasi Pejabat di lingkungan Pemkab
Moh. Tohir : Ucapkan Selamat dan Sukses Atas di lantiknya Camat Tambelangan H.AHMAD FARIJI,SPD,M.MPD
Pakai Baju Pejuang dan Adat Madura Polsek Pangarengan Peringati Hari Pahlawan Nasional 
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 11:41 WIB

Atap Rumah Roboh Saat Tidur, Pemilik Rumah : Berharap Perhatian dari Pemerintah Sampang

Sabtu, 22 November 2025 - 11:13 WIB

Hanggara Pratama Nahkodai PWI Kabupaten Sampang 2025 – 2028

Sabtu, 15 November 2025 - 10:00 WIB

Pemuda Remaja Paobawang Kompak Bakti Sosial 

Jumat, 14 November 2025 - 06:19 WIB

GAWAT Sambut Camat Baru Bawa Perubahan

Jumat, 14 November 2025 - 03:51 WIB

Sebanyak 65, Bupati Sampang Rotasi Mutasi Pejabat di lingkungan Pemkab

Berita Terbaru