Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Puluhan aktifis yang mengatas namakan Aliansi masyarakat dan peduli Sampang (Ampas), menggelar demonstrasi di depan kantor PT Garam. Aksi ini dipicu oleh dugaan praktik monopoli lahan dan ketidaktransparanan pengelolaan lahan garam oleh perusahaan tersebut. Disitu Ampas mewakili para petani Garam menuntut agar lahan seluas sekitar 16.000 hektar dikembalikan kepada masyarakat untuk dikelola secara langsung.
Menurutnya, para petani garam (Pribumi ) sendiri sudah terlalu lama dirugikan “Mereka menyewa lahan dari PT Garam, lalu menyewakan lagi kepada keluarganya sendiri, tetapi hanya dikelola oleh satu atau dua orang saja,” ungkap Agus selaku ketua orator
Agus juga menjelaskan dugaan monopoli tersebut. para petani hanya dipekerjakan, bukan diberi kesempatan untuk mengelola lahan. Ini sangat tidak adil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu tuntutan utama adalah pengembalian lahan seluas sekitar 16.000 hektar kepada masyarakat Pengarengan.
“Ini bukan hanya soal lahan, ini soal keadilan dan kesejahteraan kami. kami menuntut transparansi penuh dalam pengelolaan lahan dan penggunaan dana, ” terangnya.
Aksi demonstrasi diakhiri dengan penyerahan tuntutan kepada perwakilan PT Garam. Namun, ketidakhadiran direktur PT Garam dalam pertemuan tersebut memicu kekecewaan besar.
“Kami sangat kecewa! Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar, ” ancam Agus menunjukkan tekad untuk para petani garam untuk memperjuangkan hak-hak para petani garam.
Menanggapi demonstrasi tersebut, Manager Corporate Communication PT Garam, Miftahul Arifin, menyatakan, PT Garam mengapresiasi aksi Ampas sebagai bentuk kontrol sosial.
Arifin menjelaskan bahwa skema sewa lahan sudah dihapus dan PT Garam kini fokus pada peningkatan produksi garam untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ia membantah tudingan monopoli dan eksploitasi petani.
“Kami adalah BUMN, dan pengelolaan aset mengikuti aturan yang berlaku,” ujarnya.
Arifin menambahkan, peningkatan produksi garam ini mengharuskan PT Garam untuk mencari lahan-lahan yang produktif. Salah satu area yang menjadi target adalah pergaraman Sampang.
Kami berupaya mengoptimalkan produksi garam di Sampang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas.
“PT Garam menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan produksi garam demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor, ” pungkasnya.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura