Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Pembangunan pasangan saluran irigasi di Dusun Gunung eden, Desa Batoporo timur Kondur,Kecamatan Kadungdung, yang dibiayai Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025, menuai kontroversi. Warga setempat mempertanyakan kualitas pekerjaan dan menduga adanya penyimpangan dari spesifikasi yang telah ditetapkan. Selasa, 15/07/2025.
Proyek yang diharapkan meningkatkan sistem irigasi di Dusun Gunung Eden ini justru menjadi sorotan karena penggunaan material dan teknik pengerjaan yang diragukan. Salah satu poin utama yang dikritik warga adalah penggunaan abu pasir dan batu yang ditempel sebagai bahan konstruksi utama pasangan saluran irigasi. Menurut beberapa warga yang ditemui, teknik dan kualitas pengerjaan tidak memenuhi standar yang seharusnya, sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada kekuatan dan daya tahan saluran irigasi dalam jangka panjang.
“Kami khawatir saluran irigasi ini tidak akan bertahan lama. Penggunaan abu pasir dan batu yang ditempel seperti ini terlihat rapuh dan tidak kokoh,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan bahwa kekuatiran ini juga diutarakan oleh beberapa warga lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga juga mempertanyakan pengawasan terhadap proyek tersebut. Mereka berharap pemerintah desa dan pihak terkait dapat segera meninjau kembali pekerjaan yang sudah dilakukan dan memastikan proyek ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
“Jika ditemukan penyimpangan, warga meminta agar dilakukan tindakan tegas agar dana desa yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, ” tegasnya.
Terkait hal ini, pihak pemerintah desa hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi kepada pihak terkait masih terus dilakukan.
Pembangunan infrastruktur yang dibiayai dana desa memang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan transparansi dalam setiap proyek pembangunan agar tidak terjadi penyimpangan dan merugikan masyarakat. Kejadian ini juga menjadi catatan penting untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan pengelolaan dana desa agar pembangunan yang dilakukan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura