Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang mengungkapkan penyebab utama menurunnya pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2024, yakni sektor pertanian yang mengalami pelemahan signifikan. Padahal, sektor ini menjadi tulang punggung utama perekonomian masyarakat di Kota Bahari. Jumat, 01/08/2025.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Setda Sampang, Kustantinah, menyatakan bahwa Pemkab telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memperbaiki kondisi ekonomi di tahun 2025.
“Fokus utama kami tetap pada sektor pertanian, dengan program dukungan berupa benih, pupuk, hand traktor, serta pembangunan sarana prasarana jalan produksi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa seluruh program tersebut akan didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di samping pertanian, Pemkab juga akan mengarahkan perhatian pada pengentasan kemiskinan yang dinilai menjadi penghambat utama laju pertumbuhan ekonomi.
“Kalau kemiskinan bisa segera dieliminasi dari Sampang, maka pertumbuhan ekonomi pun akan terdorong,” tegas Kustantinah.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi perekonomian pada tahun ini belum menunjukkan perubahan berarti dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2024, perekonomian kita turun sebesar 1,3 persen. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya PDRB per kapita dan lemahnya daya beli masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kustantinah mengatakan bahwa kontribusi sektor pertanian masih menjadi dominan dalam struktur ekonomi Sampang. Namun, akibat anomali cuaca pada 2024 lalu, hasil pertanian menurun drastis, sehingga memicu perlambatan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi tanpa migas kita tahun 2024 kemarin turun dari 4,53 persen menjadi 3,23 persen,” pungkasnya.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura