Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dihadapkan pada persoalan infrastruktur Pasar Hewan di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang, yang kini kondisinya dinilai sudah menua dan tidak lagi representatif.
Pasar tersebut diketahui memiliki peran vital sebagai pusat transaksi hewan ternak dan menjadi sumber penghidupan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang, Subairi, menjelaskan bahwa revitalisasi pasar hewan ini membutuhkan anggaran cukup besar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kebutuhan anggaran untuk revitalisasi diperkirakan mencapai Rp 6 miliar,” ungkapnya pada Kamis (7/8/2025).
Namun demikian, kondisi fiskal daerah belum memungkinkan untuk membiayai proyek tersebut secara mandiri. Oleh karena itu, Pemkab Sampang memilih langkah strategis dengan mengajukan bantuan dana ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami sudah ajukan permohonan ke provinsi. Besar harapan kami agar pemerintah provinsi memberikan perhatian, karena keberadaan pasar ini sangat penting untuk perekonomian lokal,” terang Subairi.
Ia juga menegaskan bahwa Pasar Kamisan bukan hanya tempat jual beli sapi dan kambing, tetapi telah menjadi pusat kegiatan ekonomi rakyat kecil serta salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.
“Tahun 2024 saja, pasar ini berhasil menyumbang PAD lebih dari Rp 332 juta,” tambahnya.
Meski permohonan telah diajukan, belum ada kepastian waktu pelaksanaan revitalisasi tersebut. Subairi pun mengingatkan potensi kerugian yang akan timbul bila kondisi pasar terus diabaikan.
“Kalau terus dibiarkan, bukan tidak mungkin fungsi strategis pasar ini dalam menggerakkan ekonomi masyarakat akan terus melemah,” pungkasnya.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura