Spread the love

Liputan Madura.com (Sampang) – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi (Abah Idi) melaksanakan santunan kepada anak yatim dengan jumlah seribu anak yatim sebagai bentuk kado lebaran idul Fitri 1446 H. di Pendopo Trunojoyo, kabupaten Sampang, Madura, Jawa-timur,” Kamis (27/3/2025).

di kutip sigap 88 news, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Sampang akan selalu hadir untuk membantu anak-anak yatim dan kaum dhuafa agar mereka tetap memiliki harapan dan semangat dalam meraih masa depan.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak yatim di Sampang mendapatkan perhatian yang layak. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tugas kita bersama sebagai masyarakat,” ujar Bupati.

Sementara Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Sampang, Edi Subinto, menyampaikan bahwa program santunan ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk nyata perhatian dan kepedulian sosial dari pemerintah daerah.

“Kami ingin anak-anak yatim di Kabupaten Sampang mendapatkan perhatian yang layak dan merasakan kebersamaan dalam masyarakat. Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung serta mendorong mereka agar tetap bersemangat dalam meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Edi Subinto.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.000 anak yatim dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sampang menerima santunan. Di antaranya, 156 anak dari Kecamatan Sampang, 62 anak dari Kecamatan Torjun, 64 anak dari Kecamatan Camplong, 38 anak dari Kecamatan Pangarengan, 68 anak dari Kecamatan Omben, dan 52 anak dari Kecamatan Kedungdung.

Selain itu, 70 anak dari Kecamatan Jrengik, 52 anak dari Kecamatan Tambelangan, 94 anak dari Kecamatan Karang Penang, 52 anak dari Kecamatan Ketapang, 94 anak dari Kecamatan Sreseh, 52 anak dari Kecamatan Banyuates, dan 52 anak dari Kecamatan Sokobanah juga mendapatkan santunan ini.

Acara dihadiri Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Sampang, Ketua TP PKK Kabupaten Sampang, para camat, serta koordinator anak yatim dari berbagai kecamatan. Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kesejahteraan anak-anak yatim.