Liputanmadura.com (Sampang) Madura – Proyek pembangunan dinding penahan tanah (DPT) di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Sampang, ruas Jalan Halim Perdanakusuma, menuai kritik tajam terkait kualitas pengerjaannya. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat menemukan sejumlah indikasi pengerjaan yang terkesan asal-asalan dan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. Proyek senilai Rp341.964.000 yang dikerjakan oleh CV Muncul Jaya Sejati ini dikhawatirkan akan berdampak pada kekuatan dan daya tahan bangunan dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil monitoring LSM, ditemukan beberapa kejanggalan. Material batu yang digunakan sebagai konstruksi dinilai bukan batu gunung yang kokoh, melainkan jenis batu yang mudah rapuh. Selain itu, kedalaman galian tanah untuk fondasi juga dianggap terlalu dangkal, sehingga berpotensi mengurangi kekuatan dan ketahanan DPT. “Jika bahan materialnya seperti ini, bagaimana bangunan bisa kokoh?” ujar Cholil Abdillah, salah satu aktivis LSM Sampang, Jumat (11/7/2025).
Cholil menilai, pengerjaan proyek tersebut terkesan terburu-buru dan tidak memperhatikan detail teknis. Rekanan pelaksana proyek diduga lebih memprioritaskan keuntungan daripada kualitas pekerjaan. Hal ini terlihat dari penggunaan material yang kurang berkualitas dan kedalaman fondasi yang dangkal. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan dan biaya perbaikan di masa mendatang.
Aktivis LSM tersebut mendesak agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sampang dan konsultan pengawas meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap proyek tersebut. Pengawasan yang ketat dinilai krusial untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan. “Harus ada tindakan tegas jika ditemukan penyimpangan,” tegas Cholil.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Sampang, Zahron Wiami, belum dapat memberikan keterangan karena sedang mengikuti diklat. Ia mengarahkan konfirmasi kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Amirul Kusnan. Namun, upaya konfirmasi kepada Amirul hingga berita ini diturunkan belum membuahkan hasil. Pihaknya tidak berada di kantor dan tidak merespon pesan singkat.
Ketidakjelasan informasi dari pihak terkait semakin menambah kekhawatiran publik terhadap kualitas proyek DPT di JLS Sampang. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek infrastruktur sangat penting untuk memastikan penggunaan anggaran negara secara efektif dan menghasilkan infrastruktur yang berkualitas dan berdaya guna.(Md).