Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Jalan raya yang membentang lurus di kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang kini tampil dengan wajah baru. Dahulu dikenal sebagai lokasi balap liar yang meresahkan, kini jalan tersebut telah berubah total menjadi tempat favorit warga untuk bersantai dan menikmati suasana senja.
“Kalau dulu tiap malam suara motor balap bikin kami tidak bisa tidur nyenyak. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi balapan liar. Anak-anak muda sekarang lebih sadar dan memilih nongkrong atau menikmati sunset,” ungkap Pak Rudi, warga sekitar yang telah tinggal lebih dari 20 tahun di kawasan tersebut.
Jalan ini dulunya menjadi langganan balapan liar, terutama pada malam Minggu. Keberadaannya yang panjang dan lurus membuatnya ideal bagi para pelaku balap liar. Namun hal itu membuat pengguna jalan lain merasa tidak aman dan mengeluhkan kebisingan yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, seiring waktu dan meningkatnya kesadaran para muda-mudi, jalan tersebut menjelma menjadi destinasi baru bagi masyarakat. Dengan panorama tambak yang mengelilingi kanan kiri jalan, masyarakat kerap memanfaatkan waktu sore untuk menikmati keindahan matahari terbenam bersama keluarga.
“Setiap sore ramai sekali, banyak anak muda, ibu-ibu, sampai keluarga yang datang. Apalagi sekarang ada banyak kafe dadakan yang jualan kopi, jajanan, dan makanan ringan. Jadi suasananya jadi hidup dan positif,” ujar Lia, pengunjung yang kerap datang bersama teman-temannya.
Sementara itu, Kapolsek setempat menyambut baik perubahan tersebut. “Ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap bahaya balapan liar semakin meningkat. Kami tentu mendukung kegiatan yang positif dan akan terus menjaga keamanan di wilayah ini,” tegasnya.
Tidak hanya itu pihak Dinas perhubungan dan Kopolsek Pangarengan telah menekankan dari awal kasih himbau serta garis kejut di badan jalan bukanlah satu-satunya solusi untuk mencegah adanya balapan motor liar.
“Garis kejut itu bukan solusi satu-satunya. Karena ada aspek lain yang harus dilihat. Ada dari pengamanan dan penindakan dari polisi. Juga, fungsi binaan ke masyarakat setempat juga jalan dari kelurahan atau kecamatan,”pungkasnya.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura