Liputanmadura.com (Sampang) Jawa Timur – Dalam beberapa tahun terakhir, rotasi Bumi tercatat mengalami percepatan yang cukup signifikan. Bahkan, menurut laporan terbaru yang dirilis pada Juli 2025, Bumi dilaporkan akan menyelesaikan satu rotasi penuh lebih cepat dari biasanya pada 5 Agustus 2025.
“Hari itu tercatat sebagai hari terpendek ketiga sepanjang tahun ini, dengan durasi 1,25 milidetik lebih singkat dari standar 24 jam,” tulis laporan dari Space, dikutip pada Senin (21/7/2025). Hal ini menjadi perhatian ilmuwan karena perubahan tersebut bisa berdampak pada sistem waktu global di masa depan.
Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskwa mengatakan bahwa penyebab percepatan ini belum diketahui secara pasti.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penjelasan yang lebih mungkin adalah perubahan yang terjadi di inti Bumi,” ujar Zotov kepada Timeanddate.com. Ia menjelaskan, pergerakan inti cair Bumi dapat memengaruhi distribusi momentum sudut dan membuat mantel serta kerak berputar sedikit lebih cepat.
Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan jika tren ini berlanjut, maka satu detik mungkin harus dikurangi dari jam atom sekitar tahun 2029.
“Langkah ini disebut detik kabisat negatif dan belum pernah dilakukan sebelumnya,” ungkap kitabuku.id dalam laporannya.
Meski demikian, beberapa faktor lain seperti tarikan gravitasi Bulan, perubahan atmosfer musiman, serta gesekan pasang surut Bulan yang perlahan menjauh dari Bumi juga diyakini turut memengaruhi kecepatan rotasi.
“Akibatnya, perbedaan kecil dalam durasi hari, meskipun hanya beberapa milidetik, dapat terjadi,” jelas laporan tersebut.
Penulis : Mohdi Alvaro
Editor : Admin LM
Sumber Berita: Liputan Madura